Orang banyak
bilang, masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan. Bukannya gw setuju, cuma
penasaran, bener ga sih yang orang-orang bilang itu. Yah, karena sekarang gw
sudah berhasil keterima di sebuah SMA favorit di kota gw, mari kita buktikan.
Oh ya, kenalin
dulu, nama gw Zuki tapi teman-teman SMP dulu manggilnya Zuma, nama lengkap gw
Juki Mancini (sengaja pakai “z” buat panggilan biar lebih keren), nah Zuma itu
ya singkatan dari nama lengkap gw. Heh, apa?
“Kamu jelasin
juga, Juk, kenapa ga Zuman atau Juman panggilannya”
“Oh, ok ok,
tengki bro!”
Ya, dulu ada
yang iseng panggil gw Zuman, ya gak senang lah gw “Zuman, zuman. Zuman Mak Lu
kasmaran!”, ada juga yang manggil Juman “Juman pala lu, gw kame-hame juga lu, emang gw Jumanji ape?” *sewot* Ah, pokoknya
janganlah lu panggil gw Zuman atau Juman, kalau lu masih ngotot panggil juga,
gw pensiun deh jadi tokoh ini cerita, nanti gw bikin surat pengunduran diri
buat si pengarang, he he…
“Emang kamu
tahu siapa pengarang ini cerita?”
“Dia sih
ngakunya ganteng dan imut gitu,… Cuih, yang
bener aja, tampang kayak,….”
Pletakkk!
Tiba-tiba batu bata jatuh menimpa kepala Juki.
“Kualat,..
kualat,… berani lawan pengarang, makanya!”
“Eh,… ampun,…
ampun Bang Pengarang yang ganteng, baik hati dan rajin menabung!”
Ting! Tiba-tiba terselip uang seribu di
tangan Juki yang dia katup.
“Horai!”
Hening….
“Eh, sampai
mana kita tadi? Oh ya, pokoknya jangan panggil gw Zuman atau Juman, kalau lu
tetap panggil gw gitu,… kalau lu cowok bakal gw pites, nah kalau lu cewek bakal
gw cium” *memonyongkan-bibir*
Brakkk!
Tiba-tiba tulisan “MESUM” gede jatuh tepat di kepala Juki dan dia terpuruk ke
lantai ubin. Impact,… Impact,…
“Sudah Juk,
giliranku sekarang”
Juki
mengangkat bendera merah, eh maksudnya bendera putih. *berkibar-kibar*
Nah, itu tadi
perkenalan dari si Juki, kalau aku sih lebih suka panggil Kodok, hehe. Mau tahu
kenapa? Kalau kamu seorang gamer pasti
tahu permainan Zuma Luluxe, itu lho
yang jagoannya kodok yang menembak-nembakkan bola warna-warni. Tahu tidak?
Kalau tidak ya sudah,…
Yosh,
perkenalkan namaku Bima Satria Prawira, versi Jawanya Bimo Satrio Prawiro, Yoroshiku Onegaishimasu! Eh, apa? Bukan,
bukan! Aku tidak tahu juga kenapa namaku agak mirip dengan pemeran utama serial
Satrio Garudo itu. Mungkin kamu bisa tanya langsung pada pengarang (kalau kamu
kenal) kenapa namaku begitu.
Aku dan Juki
adalah teman satu SMP, kami menjadi akrab karena memiliki kegemaran yang sama.
Kami sama-sama mempunyai perhatian yang lebih terhadap anime! Dan setelah itu persahabatan kami mengalir begitu saja. Kami
sering bertukar koleksi anime, figur, poster bahkan,….
“Ssssstttt…. Eh,
jangan bilang yang itu,… banyak pembaca yang belum cukup umur di sini, Bung!”
“Gomen,… gomen,…”
Mungkin karena
kami sama-sama mendapatkan nasib buruk: kami sama-sama jomblo sepanjang masa!
Tidak pernah punya pacar, jangankan pacar teman perempuan saja tidak.
Perempuan-perempuan itu memang makhluk yang kejam, mereka menjuluki kami 2-otaku-terkutuk,… yang paling
menyakitkan kata-katanya itu lho,… : “jangan dekati mereka, mereka itu
laki-laki abnormal yang suka sama tokoh kartun yang katanya ‘moe’ habis,… dan kalau pun ada manusia
yang mereka suka, tidak lain tidak bukan, personil BAB48!”
Fyuh *sweat*
Mungkin karena
waktu SMP kami kurang populer, biar dapat pacar setidaknya kau harus populer
terlebih dahulu, maka dari itu di SMA ini,… kami akan menjadi,…
2-cowok-populer
Kami sudah
memikirkan cara-caranya,…
Ha ha ha ha.
Tertawa kompak. Mirip joker.
Chapter 1: Kamu Terlahir Untuk Menjadi,… Bintang?
MOS a.k.a Masa
Orientasi Siswa adalah masa-masa laknat saat kalian menjadi kacung yang disuruh
oleh senior-senior yang sok galak padahal dalam hati ketawa ngakak. MOS
hanyalah sebuah ajang balas dendam turun-temurun, siapa yang setuju?
“Gw
gak, om Narator!”
Ok
Juki, kenapa kau tidak setuju?! *sambil-mengepalkan-tangan*
“Karena
di MOS kita bisa ketemu teman baru!” *senyum-pepsoden*
Oh
ya, mungkin akan saya ceritakan juga adegan-adegan yang itu. Waktu itu,…
*flashback*
***
“Ciih,… benar-benar sewenang-wenang ini
para senior, masa laki-laki disuruh pakai anting dari kulit jengkol! Yang cewek
cuma disuruh rambut kepang dua, bagi yang gak jilbab dan pita gede di
ubun-ubun, bagi yang jilbab! Dunia ini kejam!”
“Terus aku
harus bilang ‘sugoi!’ gitu?”
“Apaan sih
lu!”
Lonceng tanda
berkumpul berbunyi. Tengketengeetengketengtenggggtenggteng,…
Buset, zaman canggih seperti ini
masih pakai lonceng, Neng? Mana bunyinya tidak beraturan juga. Tapi cukup ampuh
untuk membuat para siswa baru kocar-kacir lari ke lapangan.
“SEMUANYA
BERBARIS SESUAI KELAS MASING-MASING. YANG NGERASA PENDEK BARIS DI DEPAN!!!”
seorang senior berambut gaya emo berteriak dengan pengeras suara.
“Eh, Juk. Kok
kamu baris di belakang, kamu kan pend,…”
“Sssssttt, gw
pengen lihat cewek-cewek sekelas mana tahu ada yang cocok, xixixixixi”
“….”
“Eh, gw ingat,
gw ingat. Lu kan setia banget sama Hatsune Miku,… sampai ngigau ‘huuuhuuu,… Miku kawaii yo ne,… rambut kepang dua
dan suara tiada dua,…’ sambil nyium bantal yang sudah berpulau-pulau,
xixixixixi”
“Diam!”
*blushing*
Konon,
sejak SMP Juki sering main ke rumah Bima.
“Lagi,…lagi,…
pas ada event cosplay lu pasti ngebet
banget minta dipotoin sama cosplay
Miku sampai nangis-nangis ga mau pulang, gitu…”
“Diam Kodok!”
*more-blushing*
“Lagi,..
lagi,… lu bahkan edit poto lu biar bisa berdiri bareng Miku dengan sotosop
terus dikasih bingkai da ditarok di meja belajar, setiap mau tidur dielus-elus
dulu dan dicium ‘Miku-chan, oyasumi….’
Huahahahahhahahaahhahahaha!” *more-more-more-blushing*
Wajah Bima
memerah, kepalanya berasap.
[Zuper Otaku
Punch] Sebuah pukulan mendarat di perut Juki, brukkk! Dia terdorong dan akhirnya membuat barisan terjatuh seperti
barisan domino! Seorang senior berambut emo buru-buru lari ke TKP,…
“SIAPA ITU
TADI PAHLAWAN BERTOPENG?!”
Semua yang
terjatuh buru-buru berdiri.
“SIAPA ITU
PAHLAWAN BERTOPENG TADI?”
Semua yang
sudah berdiri kompak menunjuk Juki.
“SIAPA TADI
PAHLAWAN BERTOPENG ITU?!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Mati gw,… batin Juki.
***
“KALIAN
TUNGGU DISINI, PARA PEMBANGKANG!”
Si
senior emo menyibakkan rambutnya dan memperlihatkan mata kirinya yang biasanya
tertutup. Dia memelototi Juki.
“LU
UDAH GW KUTUK PAKAI ‘CURSED EYE’, HA HA HA HA,…” *uhuk-uhuk*
Juki
gemetaran.
“LU
BAKAL GA PUNYA PACAR SEUMUR HIDUP!”
Juki
pingsan.
“Kesehatan!
Kesehatan!” Bima kacau, dia teriak seperti orang sakau!
Seorang
siswi berambut panjang yang dikepang dua datang,… dan entah dari mana ada angin
berhembus yang menggoyang-goyangkan rambut si gadis. Seberkas cahaya menyinarinya,
seperti lampu sorot pertunjukkan. Bima terpaku melihat gadis itu,..
“Mi,..mi,..miku!
Hatsune Miku!”
“Apa?
Apa?!” Juki iba-tiba saja bangun mendengar nama Miku disebut, sebenarnya dia
juga fans berat Hatsune Miku, dan melakukan dosa-dosa yang dilakukan Bima juga,
tapi semenjak BAB48 dibentuk di Indonesia dia jadi kepincut ama Naisila dan
Miku mulai dilupakan. Tapi benar kata orang banyak, menghapus nama mantan itu
tidak semudah yang dibayangkan,…
“A,..apa?
Tisu Midu maksudmu?”
“Nih,…
kalau kurang ambil lagi, ambil lagi,… Midu lagi, ambil lagi, ambil Midu!”
*singing* sambil menyodorkan segulung tisu toilet. Bima geleng-geleng.
“Bukan,
bukan,… tapi Miku,.. Hatsune Miku!”
Juki
tidak lepas memandangi gadis itu.
“Hmm,…
“MOE” banget!” ujarnya karena kagum dengan ke-moe-an (imut) gadis itu. Tapi gadis itu salah tanggap.
“MO-LEK?!”
Brukkk! Sebuah pukulan mendarat di perut
Juki. “WHOAAAAA!!!!” dan akhirnya dia tumbang. Damage = 9 + Critical 999999999!
“Kesehatan!
Kesehatan!” Bima tambah kacau.
“Eh,
aku ini kesehatan lho” tiba-tiba gadis itu berbicara.
“Manis
banget!”
*blushing*
“Aku
tidak memapan dengan pujianmu itu, tidak butuh!”
“Tapi
bener lho ini”
“Aku
tidak akan berterimakasih padamu dasar bocah mesum!”
“….”
Hening.
“Tsuntsun,…
Tsundere!”
Bruukkk! Sebuah pukulan mendarat di
perut Bima. “Selamat tinggal dunia,….” Bima tumbang. Damage = 9 + Critical
999999999!
“SUNDEL
APAAN, BODOH! EMANG GW SUNDEL BOLONG!”
Fyuh,
sebenarnya adegan kekerasan itu tidak perlu terjadi kalau saja alat bantu pendengaran
gadis itu tidak rusak!
(bersambung)
Belum ada tanggapan untuk "Dua Otaku Laknat (Bagian 1)"
Post a Comment
Hargailah penulis dengan memberikan apresiasi berupa komentar atau membagikan. Jangan lupa tinggalkan kontak agar saya bisa mengunjungi balik. Salam semangat :)